On the way to Ciwidey


Karena Dia, "akhirnya jalan itu sampai sudah diujung perjalanannya". Ambigius sekali kata-kata Saya barusan :).

Ya, hari yang sama. Sabtu 10 Mei 2008, pernikahan Dian & Eko, di Museum Geologi Bandung, yang dengan segala kemeriahan yang bisa disuguhkan berhasil menghabiskan energi kurang lebih sebanyak 40% dari energi yang Saya punya hari itu. Sementara bisa dibilang selesai 'jalan' itu, tapi ya masih jauh jalan lain yang harus dicapai 'kedua mempelai'(Saya pinjam dari pembawa acara). Itu mungkin ambigiusme pertama, yang kedua, hari yang sama setelah itu. Selesai resepsi pernikahan, "on the way" lah kami sebanyak dua mobil menuju Ciwidey, dataran tinggi selatan Bandung, yang sedianya menyuguhkan udara dengan temperasi dibawah rata-rata suhu kota kita.

Empat puluh persen energi itu tidak bertambah ternyata dengan duduk-duduk sejenak sebelum berangkat. Sesungguhnya, malahan, sudah Saya persiapan tubuh ini mampu menghadapi jalur Tasik-Bandung, tapi ternyata tidak jadi, dan memang energi yang Saya punya waktu itu ternyata tidak mencukupi, sepertinya. Berangkatlah ke Ciwidey, Seperti biasa jalur Masuk-Keluar Bandung selalu sama padatnya di hari Sabtu. Sudahlah, terlalu malas jika harus mengingat-ingat kejadian macet dijalan. Lebih baik kita nikmati saja apa yang 'mampu' Handphone saya lakukan. Seadanya, Kualitas buruk, Tidak Fokus, dan lain-lain, tapi masih mampu menjawab satu pernyataan pamungkas "Daripada Euweuh!". "Nya' atuh... Kumaha Maneh we lah tos..!"

Part I : Off the way to Ciwidey



Part II: On The Way to Ciwidey (Ini Bukan Opspek, atau ritual keagamaan apapun)


Sisa cuplikan perjalanan itu, saya titipkan flickr.

8 tanggapan:

I know there is something in your head
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
Anonim mengatakan...

D1C01078...

Huhu...kayaknya asyik ya... sayang tidak bisa ikut serta... kapan2 deh...

Unknown mengatakan...

meni kararasep pisan. Komo si iyus mah > :))

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

@Anonim : ke heula.... 78 teh siapa yaa?.... ooo kelas B pasti.. :D kang Faisal... tenang aja om, namanya juga hidup. Cuma sekali. Menyesal itu memang perlu adanya. :D Tapi siapa tahu nanti aja jalan2 lagi, .. tapi kalo sibuk lagi gimana?... yahhh

@iqbal : ah, didinya mah kita wae comment teh, teu miluan ah.....

Badut Melankolis mengatakan...

Hehehe...

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

@Badut Melankolis : Hehehe... [juga]. Saya coba lihat blog anda ternyata (di)kosong(kan). it's OK, it's your choice :D

Badut Melankolis mengatakan...

Maafkan kalo blog sayah kosong...
Soalnya waktu belum bersahabat dengan kesempatan sayah menulis, padahal ide sudah membuncah dalam keterbatasan tempurung kepala.
Sayah adalah orang yg pernah bersepedah dengan Anda menuju Taman Endog untuk bersantap nasi goreng di sana, dan membuat sayah kehilangan minat mengerjakan tugas utk UAS SP. Akibatnya sayah mendapat nilai E utk mata kuliah tsb, padahal nilai sebelumnya C.
Tapi sayah senang, dan merasa bagai berlibur...
Trim's loch!

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

@Badut Melankolis : Jelas.. Saya pun setuju. Prioritas waktu memang harus didahulukan. Tenang saja, sebelum om badut memberi "clue". I (might be) Knew WHO You Are... :) Terimakasih kembali. Jika Garam kehidupan adalah pengalaman, maka pengalaman adalah garam ter...

Badut Melankolis mengatakan...

Tersanjung...? Tersayang...? Ter-Bella Vista...? Ter-Cinta Fitri...? Ter-Munajah Cinta...?
(PASS!!!)

Beri Komentar

Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)

(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)


 
Terima Kasih Dunia Atas Segala Inspirasi dan Warna Suara . DuaRibuDuaBelas. MMXII . Firdaus™
Subscribe with Bloglines Blog