Kurang Lebih Sama, Sedikit Banyak Beda


Mungkin harus terlebih dulu diingatkan, bahwa kegelisahan (pribadi) ini, tidak ada hubungannya dengan peristiwa Manohara di kerajaan Kelantan Malaysia sana. Walaupun secara pribadi, dengan tidak mencampur adukkan masalah yang tidak saya ketahui, tetap saya ikut prihatin untuk mereka yang merasa kehilangan. Berhubung secara pribadi saya tidak pernah mengenalnya, bahkan lewat mimpi sekalipun, maka siaran infotainment di televisi beberapa minggu yang lalu hanya membuat saya merasa terganggu. Bagaimana tidak?, waktu siar yang seharusnya bisa digunakan untuk memberitakan musibah bencana alam dengan ratusan bahkan ribuan korban di dekat kita harus terpotong dengan berita (musibah bencana 'alam') dengan korban 1 orang. betapa?..

Tapi sekali lagi, tidak ada yang pribadi antara saya dan Manohara tentunya ^_^ sampai-sampai harus saya lamunkan. Tapi setidaknya satu kata terlintas (lagi) di kepala. Malaysia. Negeri (bukan) kepulauan yang sayapun sempat mengira bahwa mereka benar-benar serumpun dengan kita, yang INDON ini, walau sebenarnya akan sangat membahagiakan jika ternyata mereka sang MALON ini tidak pernah serumpun dengan kita.

Terlalu menghabiskan energi jika harus merunut satu persatu hal yang membuat kenapa saya (personally) hari ini, sampai-sampai harus menuliskan status facebook dengan "MALAYSIA SUCKS". Kawan-kawan tentu mengerti permasalahan-permasalahan ini. Akan lebih banyak berguna jika saya dan kita semua, tidak termasuk Malaysia, sama-sama membenahi diri kita terlebih dulu.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas usahanya memperkaya budaya dengan mengaklamasi yang bukan miliknya. Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena tidak dengan sekuat tenaga menjaga sesuatu yang ternyata akan sangat berharga jika hilang.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas kebanggaannya mempekerjakan lebih dari 20% tenaga kerjanya dengan tenaga kerja kita. Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena tidak dengan baik mengelola lapangan pekerjaan untuk sekedar mencari penghasilan yang cukup untuk makan sehari-hari.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas kelihaiannya mempesona dunia dengan mengakui satu wilayah yang benar-benar bukan miliknya. Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena tidak dengan rasa kebangsaan merangkul seluruh wilayah negara ini dengan adil.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas tingginya sikap rasis mereka terhadap pekerja-pekerja Indonesia disana. Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena tidak dengan segera menindaklanjuti seriap permasalahan warga negaranya yang jauh dari perlindungan hukum di negerinya.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas munculnya beberapa tulisan seperti di http://ihateindon.blogspot.com/ . Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena mengijinkan siaran tv swasta menayangkan acara-acara "jalan-jalan" ke negara itu (dengan host berdialek kebarat-baratan padahal jelas sekali ia keturunan pribumi), dibandingkan "jalan-jalan" di negeri sendiri.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas usahanya 'memindahkan' pohon-pohon kita di kalimantan seenaknya. Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena tidak menyiapkan penjaga hutan disana supaya membekali diri dengan moral anti korupsi.

Malaysia (atau lebih tepatnya orang malaysia) memang patut dibenci atas kemampuan terbaik "habis manis sepah dibuang"nya, karena guru-guru kita yang dikirim ke Malaysia dulu kini tinggal cerita sejarah menyakitkan. Tapi kitapun harus membenci diri sendiri karena sempat membiarkan guru-guru itu hidup dengan segala kesulitan ekonomi.

Jika sudah begini maka dengan modal apa saya harus marah-marah dan mencak-mencak atas kelakuan mereka.

Kita dan mereka "kurang lebih sama, sedikit banyak beda".

Ditulis untuk pengingat diri sendiri, jika suatu hari memang harus berada di negeri yang bukan tempat lahir.

38 tanggapan:

I know there is something in your head
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
Jaloee mengatakan...

wah adil sob.. bener inropeksi pd diri sendiri jauh lebih penting.. kehormatan seseorang karena mempunyai harganya ( baik secara materi atau inmateri )

Wisata SEO Sadau mengatakan...

Malaysia emang gitu... Karakternya sudah seperti itu mau apa lagi..

Anak Salatiga Belajar SEO mengatakan...

Dasar Malysia selalu mengatakan kita saudara padahal... atau kita yang terlalu bodoh?

Ciput Mardianto mengatakan...

Harga diri itu tak terbeli, emas satu kerajaan pun tidak akan sanggup membelinya, yang mampu hanyalah cinta

Bisnis Online mengatakan...

artikel yang berbobot nih< lam kenal yach:)

Eriuqs Spires Healthy Recreation mengatakan...

Sudah sepantasnya kita intropeksi diri atas segala kekurangan dan ketidak mapuan kita menjaga dan mengelolah sdm yang ada.

Wisata Seo Sadau mengatakan...

Intinya kembali ke diri kita (orang Indonesia) juga ya mas eos, toh semua penyebab munculnya permasalahan ini juga gara2 "kelalaian" bangsa kita termasuk saya sendiri.

Kasus Manohara juga sebenarnya kan Ibunya yang menjodoh-jodohkan dengan Malaysia (lebih tepatnya orang Malaysia)?

sewa mobil di surabaya mengatakan...

nice post...
salam kenal :D

Josua Gregory Silaen mengatakan...

Cool...
Blog ini menginspirasikan gw buat blog gw lebih keren... thanks...
08988830130 sms yah klo mau dapet sms" yang cool thanks... tinggaL Sms dengan format (help) langsung di balas lwt sms" cool thanks..

havis mengatakan...

keren bos blognya
tukeran link ya

gdenarayana mengatakan...

kangen saya baca tulisane kang firdaus ene, bener kang...aihhhh lama ndak pernah maen kesini :)

jadi pengen diajakin nyari makanan di pojokan bareng kang jaloe tuh..heheheh

mudah2an sehat nie, wah semua yang komen udah mborong uneg2 saya, terus introspeksi dan bebenah ke dalam diri sendiri lebih berarti untuk sekarang ini :)

tony robbins mengatakan...

adil sih...tapi beberapa komentar di salah satu forum mulai melenceng jadi anti-melayu....alias kontra Jawa-Nonjawa. klo dibiarin bisa berabe bangsa kita...

chauno mengatakan...

kang blog ku udah di link balik belum?
kok ga ada yach??????

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

@chauno: Ehm.. mungkin soal link seharusnya tidak perlu dibahas disini. Tapi menanggapi pertanyaan chauno, sebenarnya, link ente sudah saya pasang sejak beberapa hari yang lalu, tapi seribu maaf, hari ini harus saya cabut lagi. Karena link ane yang ada di blog ente ternyata diikutkan program linkbee. Link blog di list sidebar ini, sudah sangat jelas, tidak saya buat untuk tujuan komersil saudaraku. Maap yah. Hampura.

abbie belajar blogging mengatakan...

Lagi-lagi Malaysia ya.
Untuk menjadi lebih bijak, sebaiknya selisih faham ini dan itu dijembatani dg tegas oleh pemerintah.
Sayang.. kesan sy, ketegasan itu gak keliatan.
:(

SEO World mengatakan...

Malaysia dari dulu selalu bikin masalah. sejak jaman Sukarno. cuman kliatannya kok pemerintah gak tegas ya ? dibanding Indonesia, Malaysia kan nggak ada apa-apanya !

3d design mengatakan...

Malaysia oh malaysia, betapa ku ingin meludahimu...

Nia mengatakan...

Tambah manthabh aja nih... Makasih infonya...

che_3z mengatakan...

Hemm..klo mnurut saya, lebih baik kita (NKRI) intropeksi diri dahulu..coba klo kita ga begini maka tak akan begitu. maksudnya klo kita dapat melestarikan, mencintai dan tetap menjaga dgn kuat kebudayaan kita, maka kebudayaan kita pun akan tetap menjadi budaya kita shingga tak seenaknya diakui oleh malaysialan itu.

Automotiverblog mengatakan...

Setuju banget mas...jangan gembar-gembor kalo kita benci Malaysia, tpai lihat juga keadaan kita saat ini.. apakah sudah pantas untuk membenci orang lain??

Wisata SEO Sadau mengatakan...

thanks infonya

ILHAM BUDIANTO mengatakan...

wauw, it is nice aritcle..
thanks buat infrmasinya.....

Agung Puji Mustofa mengatakan...

Huh, lagi-lagi malaysia

terus terang saya juga tidak habis pikir bagaimana cara berpikir orang malaysia. Sebagai negara yang kelihatan "lebih" islam dibandingkan "negeri kita" kok tega-teganya ya menyebut orang negeri kita "INDON".

Kita mungkin salah juga terlalu banyak "mengalah" pada berbagai hal. Tapi lucu juga ketika seorang teman saya yang ditawari beasiswa penuh di malaysia langsung menolak sambil berkata "Masak saya menerima beasiswa disana kalau IT di negeri kita jauh lebih baik?"

Mau belajar bikin web ? ke blogku aja 100% gratis tanpa pungutan liar

dunia indah mengatakan...

Semoga hubungan Indonesia-Malaysia tidak semakin keruh.

jawad mengatakan...

tambah rumit aja masalah negara!!!

deddy mengatakan...

konflik yang juga belum berakhir

aa' mil mengatakan...

Ya... ya ... bener juga tuh

Health and Beauty Tips mengatakan...

wuuihhh, artikelnya udah nyampek malaysia nich?...
jadi rumit nich masalah negara kita?...
ada solusinya nggak ya?...

Wisata SEO Sadau mengatakan...

hmm.. bener juga sih sob. mungkin harusnya kita ambil positifnya aja. budaya 'n kekayaan negara kita harus lebih dijaga dengan baik.. :P

yuki mengatakan...

link balik brow...

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

@yuki : Bro yuki, untuk masalah backlink, sebaiknya tidak perlu dibahas disini, terimakasih. Silahkan Di cek.

Yasinta mengatakan...

Aku setuju. Diluar sikap Malaysia dan banyaknya TKW yang dianiaya, kasus Manohara terlalu dibesar2kan di media. Apalagi sampai dikaitkan dgn nasionalisme. Nasionalisme apaan? Menurutku itu lebih ke masalah rumah tangga dan pilihan. Apalagi bnyk peristiwa nasional, politik, sosial lain yang juga perlu dilaporkan. Media jgn hny membahas topik2 yang sedang hot, tapi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Belajar SEO Para Pemula mengatakan...

peace aja deh buat malesya. smoga cepat baikan lg ama indo:D

Stop Dreaming Start Action mengatakan...

After I read your blog, I think it's very useful information.
I'm very delighted to invite you to Stop Dreaming Start Action and Stop Dreaming Start Action

Warm Regards

yuliantoro

alnect komputer mengatakan...

susah emang bos..negeri ini terlalu parah...mau gimana lagi...duh...puyeng...:)

mengembalikan jati diri bangsa mengatakan...

saya rasa tidak ada yg bisa dipersalahkan dari semua ini, toh kita juga butuh malaysia...
gitu jg malaysia masih butuh kita...

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang mengatakan...

Yuk mari kita lebih mengenali budaya kita dan keanekagaragaman yang Indonesia Miliki, klo bukan kita sapa lagi!!

Free Blackberry Apps mengatakan...

Malu yah punya tetangga kaya gitu, tapi kalo bisa sih saling menghargai.

Beri Komentar

Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)

(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)


 
Terima Kasih Dunia Atas Segala Inspirasi dan Warna Suara . DuaRibuDuaBelas. MMXII . Firdaus™
Subscribe with Bloglines Blog