Hidup (sepertinya) adalah trap-trap


Sebagian kita akan menjawab judul posting ini dengan "Baru tau??" atau mungkin "?????". Entah mana yang harus saya lebih hargai dari dua jawaban itu, hanya saja keduanya malahan memenuhi kebutuhan pengertian "hidup adalah trap-trap".

Sungguh perkataan ini awalnya tidak bersesuaian dengan pemikiran 'dangkal' saya. Saya yang lemah ini sama sekali tiak menyadari kebenaran perkataan ini. Terlalu mambabi-buta mengagungkan peribahasa biasa "samudra kehidupan", yang dengan itu, maka kesan yang dicapai adalah bahwa dalam padanya kita sedang 'berenang' mengarungi bermacam bentuk gelombang datang entah dari depan, kanan, kiri atau mungkin belakang. Lalu apa yang tidak sesuai?. Asumsi saya (ini cuma permasalahan saya ternyata) samudra selalu punya ketinggian sama relatif terhadap si pengarungnya. Berasumsi bahwa air dapat berupa level-level bertingkat pada satu daerah yang sama bertentangan dengan hukum-hukum fisika yang secara naluri sekalipun harus diakui.

Jadi lagi-lagi entah sampai dimana sekarang kita sedang berdiri, entah di trap keberapa juga tidak bisa dengan jelas kita tahu. Cuma Dia. Ini bukanlah penyampaian konsep hidup, ini bukanlah pemaksaan isme tentang sikap hidup. Hanya sebuah wacana bahwa, bukankah kita sama sekali tidak pernah bisa melihat jauh kedepan. Bukankah mata yang Tuhan berikan ini adalah bekal kita melihat apa yang di'uji'kan didepan mata kita.

Bukankah telinga kita ini hanya sanggup mendengar pada kisaran radius yang tak seberapa. Bukankah kita hanya sanggup meraba. Entah sampai dimana. Pula entah sampai kapan, walaupun pasti suatu waktu 'nanti'. Bahkan menyebut kata "nanti" pun masih agak menohok pertanyaan "mungkin akan sampai ke 'nanti'" ?. Sampai dimana?, sampai dimana kemampuan kita menerawang jauh dekat hidup. Jika ada yang mampu, dan ternyata 'jabatan'nya bukan utusan Tuhan, yang memang sudah tertutup kesempatan untuk menjadi utusan Tuhan saat ini. Maka apalah yang mampu saya percaya dari kata-katanya. Yang saya yakini hanyalah, saat ini dia sedang berada pada trap dimana ia merasa penempuhannya atas hidup ini, sudah dipuncaknya. Tapi, madam, mama, ki, shu, bukankah kalian juga berada dalam trap-trap itu. Semoga mengerti.

3 tanggapan:

I know there is something in your head
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
semuasayangeko mengatakan...

nyomot beberapa paragraph untuk BOLG akuw..

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

@semuasayangeko : Affirmative.

rifaabe mengatakan...

meski masih bingung, tapi tetep kucoba untuk menghayati

Beri Komentar

Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)

(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)


 
Terima Kasih Dunia Atas Segala Inspirasi dan Warna Suara . DuaRibuDuaBelas. MMXII . Firdaus™
Subscribe with Bloglines Blog