Sharing & Workshop Honda CBR-250R : AHM, Blogger & AHJ


Sabtu, 9 April 2011 adalah tanggal yang dipilih oleh Astra Honda Training Center (AHTC) untuk kesekian kalinya mengadakan gelaran sharing dan workshop atas produk-produk yang jadi andalan PT. Astra Honda Motor (AHM) sebagai agen tunggal pemegang merk Honda di Indonesia. Bagi saya, ini adalah kali kedua berkesempatan untuk ikut dalam acara ini. Setelah pada bukan november 2010 yang lalu AHTC mencoba mencoba membangun jembatan komunikasi antara media-kedua (Blogger sebagai independent-media) dan pengguna langsung yang diwakili beberapa kawan bikers dari AHJ (Asosiasi Honda Jakarta) untuk salah satu produknya Honda PCX-125 yang lalu. Kali ini, AHTC sekali lagi membuka pintu untuk lebih mengenal satu varian baru lagi di kelas Sport yaitu Honda CBR-250R.

Acara yang memakan waktu hampir seharian ini kembali merangkul peserta workshop yaitu beberapa punggawa blogger otomotif dan AHJ sebagai asosiasi yang menaungi klub-klub motor Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang. AHJ sendiri diwakili beberapa klub semisal CBR250R Club (Honda CBR 250R) dan DeNyut RC (Honda New Tiger Revolution Cruiser).

Jika biasanya, suatu promosi produk umumnya mengedepankan kepuasan pengguna dengan uji coba pemakaian (Test Ride) habis-habisan, maka apa yang dilakukan PT. AHM melalui AHTC adalah sesuatu yang patut diacungi jempol karena AHM bahkan rela menggelar acara selevel bedah mesin yang saat ini baru berani dilakukan oleh satu pabrikan motor ini. Seperti halnya pada ulasan yang telah lalu mengenai Honda PCX-125, beberapa instruktur AHTC -yang juga merupakan instruktur resmi dari hampir semua mekanik bengkel resmi Honda (AHASS) di seluruh indonesia ini, habis-habisan menerangkan fitur-fitur yang menjadi andalan Honda CBR-250R ini.


» PGM-FI (Programmed Fuel Injection)
Konsep sepeda motor sport jelas sangat menonjol di produk Honda satu ini. Kelas Sport-Luxury 250CC menjadi incaran pasar sepeda motor yang dirasa sudah banyak peminatnya di Indonesia. Memang seperti kita tahu, belum banyak pabrikan motor yang bermain di kelas ini di Indonesia. Honda dengan CBR-250R siap membuka peluang pilihan yang ada. Kompetitor utama tentu saja adalah Kawasaki Ninja-250R yang saat ini menguasai pangsa pasar kelas tersebut. Menghadapi situasi ini, saya menilai bahwa Honda tidak main-main. Segudang fitur yang diprioritaskan untuk menarik perhatian pasar sudah disematkan untuk siap bersaing. Sebut saja sistem pemasok bahan bakar dengan injeksi (PGM-FI) adalah satu dari sebagian kelebihan CBR dibanding lawan mainnya yang masih mengandalkan karburator dalam memberi asupan bahan bakar untuk dapur pacunya. Target tagline"Irit bahan bakar" tentu tidak asing lagi untuk produk-produk honda. Penggunaan sistem injeksi tentu sangat menunjang efisiensi penggunaan bahan bakar.

Sistem injeksi yang berembel-embel PGM "Programmed" pada produk-produk mutakhir PT. AHM memang mematok titik efisiensi pasokan bahan bakar yang dikontrol penuh secara elektronik oleh berbagai sensor yang terintegrasi dengan Electronic Control Module (ECM) pada sistem tersebut. Mudahnya, salah satu keunggulannya (atau mungkin kelemahan bagi yang lainnya) adalah tidak lagi diperlukannya pengaturan/setting racikan udara dan bahan bakar yang biasanya pada sistem karburator mesti dilakukan terutama di pagi hari untuk mencapai kondisi idle (langsam).


Dari beberapa artikel yang saya dapatkan dari kawan blogger lain (terutama yang sering menulis ulasan dunia otomotif seperti Bro Stephen Langitan atau Bro Taufik), hasil uji dyno-test yang juga sesuai dengan lansiran resmi PT. AHM menunjukkan bahwa dibanding kompetitornya, CBR-250R unggul di Torsi dan putaran bawah-menengah. Angka 22.9 Nm pada 7000 RPM menunjukkan bahwa performa putaran rendah CBR-250R akan cukup mudah teraih dibanding nilai 20 Nm pada 9500 RPM oleh Kawasaki Ninja 250R. Tapi untuk perfomance, Top-Speed, terlihat bahwa putaran atas Ninja menunjukkan angka diatas kertas yang lebih baik yaitu 23.4 kW/11000 RPM mengungguli 18.7 kW/8500 RPM milik CBR-250R [perbedaan angka pada gambar dikarenakan perbedaan satuan yang digunakan]. Tentu saja ini tidak terlepas dari peran sistem injeksi yang lebih mengejar aspek efisiensi.

» C-ABS (Combined Anti-Lock Brake System)
Terlepas dari semua angka-angka itu, ada satu fitur andalan yang sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata pada produk Honda satu ini. Sistem pengereman yang dilengkapi Sistem ABS akan menjadikan nilai harga yang ditawarkan CBR-250R menjadi harga yang pantas. Sistem pengereman yang pertama kalinya diperkenalkan pada roda persawat terbang ini sudah menjadi andalan untuk sistem penghenti laju pada mobil-mobil kelas atas sejak tahun 90-an. Secara umum, sistem pengereman dengan ABS mengantisipasi terjadinya selip pada ban yang kehilangan traksi-nya pada saat terjadi pengereman mendadak. Sistem semacam ini sudah menjadi bagian penting pada kampanye safety-riding di dunia otomotif dunia, yang akhirnya pada tahun ini Honda CBR-250R adalah motor pertama di Indonesia yang mengadopsi sistem ini. Sebenarnya bagi mereka yang sudah mengenal sistem ABS pada mobil akan mudah memahami manfaat fitur satu ini, karena toh pengertian dan fungsinya juga sama. Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah seberapa efektif sistem ini diterapkan pada sepeda motor (roda-2).

Salah satu hal yang harus dipahami adalah bahwa sistem ABS tidak menambah kadar ke-pakem-an pengereman. Artinya pada keadaan normal, jarak henti sepeda motor dengan atau tanpa sistem ini adalah sama. Lalu dimana bedanya?. Sebagai ilustrasi seperti halnya pada mobil, sistem ABS akan "melarang" roda untuk terkunci yang hasilnya akan menyebabkan laju kendaraan menjadi liar dan sulit dikendalikan. Hal ini dimungkinkan karena pada sistem ini akan mensimulasikan rerata kejutan rem sebanyak 50 kali per detik. Ini berarti bahwa sensor pada sistem ini akan segera melepaskan kompresi kaliper, apabila roda terdeteksi dalam keadaan terkunci.

Bilamana hal ini terjadi?. Mungkin diantara kita pernah menghadapi situasi darurat, dimana secara spontan kita sebagai pengendara akan melakukan pengereman mendadak. Disaat seperti ini, akan dimungkinkan roda akan mengunci dan ban akan kehilangan gaya geseknya dengan aspal. Pada mobil, kasus ini akan menyebabkan mobil melaju lurus tanpa bisa dikendalikan untuk berbelok kiri atau kanan. Sedangkan pada sepeda motor, kejadian ini pelak akan menyebabkan motor oleng dan lebih parah lagi, jatuh.


Video diatas setidaknya mewakili perbedaan sistem pengereman dengan atau tanpa ABS pada sepeda motor. Kondisi pengereman mendadak pada sepeda motor tanpa sistem ABS akan menyebabkan motor 'melintir' akibat terkuncinya roda sedangkan jalanan dalam kondisi kurang traksi (misal jalanan basah setelah hujan, atau berpasir). Sistem Combined-ABS yang diterapkan pada Honda CBR-250R mempunyai fungsi sama, yaitu keselamatan. Kata "Combined" menunjukkan bahwa sistem pengereman ganda yang membagi beban ke dua roda sekaligus adalah kombinasi yang tepat oleh Honda untuk semakin mengurangi resiko kecelakaan (Seperti telah ter-aplikasi pada Honda PCX dan Honda Vario CBS). Nilai yang sangat berharga untuk keselamatan berkendara untuk mengurangi (bukan menghilangkan sama sekali) resiko berkendara roda dua.

» Pricing Strategy
Mungkin terakhir yang paling menjadi menjadi bahan pertimbangan adalah soal harga :). Sebenarnya pada acara ini tidak secara eksklusif dipaparkan mengenai harga jual. Namun saya masukkan dalam kategori yang terbilang penting, karena menyangkut daya beli karena toh sebenarnya PT. AHM sudah merilis secara resmi harga OTR produk ini untuk wilayah jakarta. Cukup menarik ketika Honda melepas dua varian sekaligus. Yaitu CBR-250R Non-ABS dan varian ber-ABS. Mengapa menarik, karena bila disejajarkan nilai jual kompetitornya, maka angka 39,5 juta Rupiah untuk versi Non-ABS adalah harga yang sangat menarik perhatian konsumen. Sedangkan kisaran 46,5 juta Rupiah untuk versi ABS rasanya juga tetap merupakan angka yang cukup tepat untuk mencuri hati konsumen jika (lagi-lagi) harus dibandingkan dengan saingan sekelasnya.

Jadi, pilihan tetap milik konsumen. Bagi saya, acara ini cukup bisa dijadikan contoh untuk pihak lain yang semestinya juga sering mengadakan acara semacam ini. Setidaknya bukankah ketika kecil dulu kita sering diajarkan untuk tidak membeli "kucing dalam karung". :)


Ditulis sebagai pengingat untuk saya, dan yang menginginkan.
PS: #sumber dyno-test didapatkan dari motorcycle-usa.com

[+/-] Selengkapnya...

Define : Spammer, Black SEO & Newbie




Sebelum ada yang tersinggung dengan istilah diatas, maka sebaiknya kita pikirkan definisi mana yang tepat. Tulisan ini dibuat untuk menyikapi banyaknya blogger yang sangat menggebu-gebu mengejar Pagerank Google, ataupun blogger yang dengan tulus hati mencoba mendalami SEO untuk kepentingan tertentu, yang tentu saja tidak ada satupun dari kita boleh menghambatnya justru harus didukung.


Newbie a.k.a n00b

Sudah cukup jelas dimengerti. Untuk kategori ini, sungguh tidak ada masalah. Mengingat segala hal haruslah dimulai dari proses belajar. Termasuk blog saya ini, saya biarkan terbuka luas untuk proses pembelajaran semacam ini. Tidak perlu malu menyatakan diri "baru belajar", karena siapapun dia, pasti pernah mengalami "baru belajar". Disinilah mereka-mereka yang justru memperkenalkan diri dengan baik, dan ingin belajar. Tentu saja koridor-koridor yang harus dilalui sudah tidak perlu disampaikan, karena toh, bagaimanapun juga, kita semua sudah tahu bagaimana cara bertanya yang berujung pada jawaban yang memuaskan. Sekedar mengingatkan, bagi yang bertanya ada baiknya jika menggunakan jalur pribadi (japri -red) apabila ingin lebih lebih banyak bertanya. Tentu saja dengan ijin yang bersangkutan. Bagi mereka yang ditanya, ya tentu saja berusahalah memberi jawaban yang semestinya. Satu hal yang sudah kita ketahui, tidaklah sedikitpun ilmu yang kita miliki akan berkurang hanya dengan memberikan penjelasan bagi mereka yang membutuhkan.


SPAM a.k.a bulk

Spam biasa didefinisikan sebagai "Unsolicited Bulk Content". Unsolicited menunjukkan bahwa Penerima tidak memberikan izin verifikasi untuk konten yang diterima. Bulk berarti bahwa konten yang dikirim adalah bagian dari konten yang lebih besar dan seluruh isi konten mengandung kadar substansial yang identik. Sehingga jenis komentar semacam ini akan terlihat sangat jelas. Hampir dipastikan, kita, sebagai pemilik blog akan serta-merta menghapus komentar semacam ini. Karena disamping terlalu membebani komentar dengan banyak LINK, juga menyebabkan resiko BANNING dari pihak search-engine terhadap blog kita, karena diduga menghasilkan link-link palsu. Tentu saja saya tidak perlu membawa contohnya, karena toh apabila ada SPAMMER mencoba menulis komentar disini, tanpa pikir panjang saya akan langsung menghapusnya, dan melaporkannya sebagai SPAM pada Search-Engine. Tapi akan saya beri satu contoh SPAM yang berhasil dijaring Satpol-PP blogger (Automated Spam Filter milik Blogger -red).



contoh diatas, saya lebih senang menyebutnya dengn SPAM SEJATI. Karena untuk jenis seperti ini, dilakukan oleh automated-script dari pemberi komentar. Ciri utamanya yang paling mudah terlihat adalah bahwa apa yang dituliskan komentator, sama sekali tidak berkaitan dengan topik yang sedang dibicarakan. Dan jelas terlihat bahwa akan muncul banyak LINK yang mempunyai satu tujuan yang sama.

Untuk menyikapi komentar semacam ini, jangan ragu, hapus komentarnya (atau tolak, apabila komentator blog kawan-kawan harus melalui proses moderasi). Lalu, bagaimanakah bentuk SPAM yang tidak SEJATI?, kita akan bahas pada kategori selanjutnya.


Black SEO a.k.a black-hat

Kawan-kawan tentu akan mendapatkan banyak referensi yang cukup bila ingin menelurusi apa arti sebenarnya dari Black-Hat SEO ini. Pada dasarnya, semua usaha untuk meningkatkan tingkat VISIBILITAS blog/website kita di 'mata' search-engine, adalah bentuk dari SEO (Search Engine Optimization). Berbagai cara dapat kita lakukan. Salah satu yang cukup ampuh adalah dengan membangun LINK antar blog yang pastinya (secara tidak langsung) akan juga membangun komunikasi antar pemilik blog. Untuk membangun LINK, tentu saja tidak bisa hanya dilakukan 1-2 hari, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk melakukannya.

Beberapa cara lain, misalnya apa yang saya terapkan pada blog ini, adalah dengan DO FOLLOW. Dengan segala resiko yang akan didapat, saya tetap konsisten pada jalur ini. Salah satu tantangan dengan jalur ini adalah menghadapi SPAM dan BLACK-HAT SEO. Supaya tidak terlalu panjang, mari perhatikan contoh berikut :

(Contoh komentar saya ambil dari posting blog saya sebelumnya)

Dari komentar diatas, saya menitikberatkan pada 2 (dua) link yang pemberi komentar tinggalkan sebagai jejak di blog ini. Pertama (Highlight HIJAU), Link yang diberikan oleh komentator akan dihitung sebagai 1 poin untuk komentator. Ini berarti bahwa komentator dengan baik memanfaatkan "Anchor-Link" yang tepat sebagai bentuk Optimalisasi Mesin Pencari, karena pada Blog DO-FOLLOW, link tersebut akan berfungsi layaknya pintu baru bagi crawlers Search-Engine. (Tentang Crawlers dapat disimak pada posting berjudul "Mungkin Seperti Ini Dia Melihat : SEO"). Dan cara-cara seperti ini jelas diperbolehkan, dan saya sebagai "pendonor" link, sangat mengijinkan.

Namun, apa yang dilakukan komentator tidak berhenti sampai disini. Komentator masih membutuhkan lebih banyak LINK yang keluar dari sini. Sampai-sampai pada badan komentar (Highlight MERAH), komentator tetap meninggalkan "ANCHOR-LINK", yang sudah saya terangkan panjang-lebar pada pembicaraan tentang "DO-FOLLOW" bahwa link seperti ini TIDAK akan mendapatkan backlink dari sini. Hal ini sudah pasti, karena disinilah letak perbedaan antara white-hat, dan black-hat SEO.

Sejauh ini, komentar diatas masih saya kategorikan sebagai Black-SEO yang tidak terlalu buruk. Hanya saja, bagaimanapun, saya akan mulai mempertegas garis yang jelas supaya komentar-komentar seperti ini tidak sering muncul, mengingat bahwa LINK yang ditinggalkan oleh komentator hanya akan menjadi link sampang yang sia-sia.

Namun belakangan, beberapa blogger yang boleh dikatakan cukup baru (jika tidak ingin disebut malas) akan memberikan komentar yang bahkan lebih buruk dari sekedar Black-SEO, sehingga komentar semacam ini, akan lebih layak disebut sebagai spam. Dengan berat hati, saya akan berikan contohnya.







(Perhatikan bahwa pada blog saya ini, frase berwarna BIRU, menunjukkan Anchor-Link)

Dari kelima contoh diatas, rasanya kawan-kawan mengerti yang saya maksud. Tidak lama dari hari ini, dimulai dari posting kali ini, komentar sejenis komentar diatas, akan saya masukkan dalam kategori SPAM, dan akan segera saya hapus.

Dari pembicaraan diatas, kiranya kita dapat mengambil pengertian bahwa meningkatkan visibilitas blog/website pada Search-Engine memang membutuhkan usaha tertentu, yang relatif mudah. Namun kemudahan yang diberikan akan menyerang balik menjadi bumerang apabila kita tidak melakukannya dengan benar. Predikat SPAM pada blog/website yang dilaporkan kepada Search-Engine (Google, Yahoo dsb) hanya akan membuat usaha SEO kita selama ini berantakan karena crawler mereka tidak akan lagi melirik blog/website kita. Tentu hal ini sangat disayangkan. Semoga tidak terjadi pada kita semua. Terimakasih.


Ditulis sebagai pengingat untuk saya, dan yang menginginkan.

[+/-] Selengkapnya...

Silly Bandwagon, Foolery Follower




Follow. Ya, satu kata ini rasanya cukup mewakili kata sejenis lainnya yang pada hakikatnya adalah sama. Kalau boleh sedikit menarik mundur ke belakang, kata do-follow -yang dulu sudah panjang lebar kita bicarakan disini, lebih dulu banyak terdengar oleh blogger yang sebenarnya juga berkonsentrasi bagaimana memperlebar jangkauan tautan dari blognya. Hal ini tidak lain adalah bentuk yang saat itu menjadi salah satu cara untuk bersosialisasi. Begitu pula dengan sekarang, kata "follow" juga merepresentasikan situasi terhubungnya dua individu dalam satu jejaring sosial yang sama. Terdengar sangat wajar atau bahkan sangat bermanfaat, tapi entah apa jadinya jika semua dilakukan atas dasar... "Following".

Dulu, ketika masih duduk di bangku SD, saya seringkali tidak mampu menemukan alasan lain ketika ibu saya atau guru-guru disekolah saya bertanya "mengapa kamu melakukan ini?", "mengapa kamu berbuat itu?" dan berbagai pertanyaan sejenis yang pada dasarnya hanya sekedar meminta pertanggungjawaban atas perbuatan "memanjat pohon tetangga dan meminta buahnya (mencuri tepatnya :p )", atau atas perbuatan "menyulut petasan saat hampir semua orang sedang shalat tarawih", selain dua jawaban pamungkas yaitu diam seribu bahasa atau sedikit curang dengan mengatakan "ikut-ikutan teman". Sebenarnya jawaban-jawaban itu adalah jalan terakhir supaya lebih bisa selamat dari sanksi. Saya yakin walaupun tidak semua mengalami hal yang sama, tapi juga tidak sedikit yang mengalami hal serupa (setidaknya kawan-kawan main saya dulu).

Saat ini, disaat hampir semua kebandelan anak-anak seusia itu sudah berubah wujud menjadi bentuk lain, ternyata alasan 'ikut-ikutan' belum juga berubah. Tentu saja jenis kenakalan 'mencuri buah dari pohon orang lain' tidak lagi populer untuk anak-anak jaman sekarang atau bahkan hanya akan menjadi dongeng layaknya kisah kancil dan mentimun petani waktu itu. Hal ini patut disyukuri mengingat sebagaimanapun ringannya kebandelan itu, tetap saja tidak ada maaf bagi mereka yang mengambil hak orang lain tanpa ijin, bukan?. Tapi kita tidak boleh berhenti sampai disini. Jika kita perhatikan lebih jauh, sebenarnya kemajuan teknologi yang dinikmati anak-anak sekarang juga tetap membuka peluang semakin meningkatnya kualitas kriminal didalamnya. Tak perlulah diuraikan satu persatu soal ini. Hampir semua kita paham betul mana-mana yang memang buruk, akibat dampak teknologi ini.

Tapi satu yang menarik bagi saya, bahwa saat ini, perilaku ikut-ikutan bukan lagi menjadi 'bualan' anak kecil semata. Tapi hampir seluruh wilayah usia. Apakah ini tidak lebih buruk?.. Kita semua sadar, apa gunanya kita memarahi anak kecil?.. tapi jika perilaku ini terjadi pada mereka yang tidak lagi disebut anak kecil, lalu dengan cara apa menasehatinya?.. atau mungkin tidak perlu?.. :)

Lihat saja apa yang sudah terjadi di Indonesia, menyikapi datangnya 'social network' lengkap beserta dengan perilaku khasnya yaitu 'Following the others' atau 'Share' atau 'Likes' atau persetan apapun lah namanya. Anak-anak kecil, selalu siap mengikuti apa yang kawan mereka mainkan di tempat permainan online. Sedikit beranjak remaja, mereka mengikuti gadget apa yang kawan mereka gunakan untuk ber"sosialisasi". Lebih dewasa lagi mereka mengikuti apa yang kawan atau kerabat mereka beli dan menjadi trending topic di internet. Bahkan tidak sedikit para ibu yang mengikuti ibu lainnya yang memindahkan ruang gosip diteras rumah ke dunia maya. Atau yang lebih menjijikkan adalah ketika semua orang dalam berbagai kalangan usia ini sudah ber"konsolidasi" untuk ikut-ikutan dalam kumpulan "Sejuta orang mendukung A, B, C", atau "Sejuta orang menolak A, B, C". Ah, lalu dimana letak baiknya?...

Tentu saja ada, dan tidak sedikit. Bagaimanapun juga apa yang tersedia sebagai bentuk kemajuan teknologi memang akan sangat banyak membantu pekerjaan, bagi siapapun. Referensi pengetahuan di dunia maya hampir tidak terbatas, karena makin hari makin bertambah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan baik. Internet bukan hanya tempat 'sosialisai' semata, bukan sekedar tempat 'ikut-ikutan' semata, bukan sekedar tempat 'kompetensi eksistensi' semata.

Saya rasa kita sama-sama setuju, bahwa tidak begitu bijak menjadikan lahan komunikasi ini hanya untuk perilaku-perilaku semacam ini, sedangkan di tempat lain internet digunakan untuk mengirimkan data jumlah korban bencana alam, atau untuk berkomunikasi dengan supervisor untuk permasalahan disertasi penelitian, atau bahkan untuk merencanakan strategi militer yang menyangkut nyawa banyak orang.

Tapi apa yang saya sampaikan hanyalah sebuah bacaan kecil dari segala keperluan kita semua. Terlebih, masing-masing dari kita membayar biaya internet ini dengan uang kita masing-masing. So.. what the hell with this post?! :) Do everything you want to do... Silly Bandwagon!. :) Sekian.

Ditulis sebagai pengingat untuk saya, dan yang menginginkan.
Hak cipta gambar Follow the Leader ada pada www.tonynewlin.com

[+/-] Selengkapnya...

Kata Mereka, Hidup Itu....


Singkat saja pengantar dari saya. Dimulai dari gambar diatas ini, semua yang mereka katakan tidak harus kita nikmati dengan cara yang terlalu rumit karena toh bisa jadi mereka ini bukan siapa-siapa. Saran saya, .. Don't be to much listen at!, Most of 'em were dead, mate! :)


PART 1 : a lil bit serious, but it's fine.


» Life is what happens to you while you're busy making other plans.
John Lennon (1940 - 1980), "Beautiful Boy"


» Life is a tragedy when seen in close-up but a comedy in long shot.
Charles Spencer Chaplin (1889 - 1977)


» It's not true that life is one damn thing after another; it is one damn thing over and over.
Edna St. Vincent Millay (1892 - 1950)


» Life is just a bowl of pits.
Rodney Dangerfield (1921 - 2004)


» Life is a moderately good play with a badly written third act.
Truman Capote (1924 - 1984)


» Life is as tedious as a twice-told tale; Vexing the dull ear of a drowsy man.
William Shakespeare (1564 - 1616), "King John", Act 3 scene 4


» Life is a sexually transmitted disease.
R. D. Laing


» Life is a foreign language; all men mispronounce it.
Christopher Morley (1890 - 1957))


» Life is a fatal complaint, and an eminently contagious one.
Oliver Wendell Holmes (1809 - 1894), "The Poet at the Breakfast-Table", 1872


» Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.
Albert Einstein (1879 - 1955)


» Life is something that happens when you can't get to sleep.
Frances Ann "Fran" Lebowitz


» Life is shit!
Steven Aitchison (www.stevenaitchison.co.uk), and many other people too.. :)


» Life is rather like a tin of sardines - we're all of us looking for the key.
Alan Bennett


» Do not take life too seriously.
Elbert Hubbard


» Life is a classroom in which each of us is being tested, tried, and passed.
Robert Thibodeau


» Life is like a taxi. The meter just keeps a-ticking whether you are getting somewhere or just standing still.
Lou Erickso


» Life is a long headache in a noisy street.
John Masefield



Part 2 : a lil bit... you know lah.. :p


» Now, Life is flat -------- (._.).
@Rizkidarajat


» life is never flat RT @Rizkidarajat
@irnezaprl



» Hidup adalah REALISTIS yg hrus d jlnkan... Jangan terlalu banyak menggunakan PERASAAN
@intanrizkyjaenab


» Hidup tuh monoton makan boker main game masturbasi gtu gtu mulu sungguh membosankan
@ikbalislami


» Hidup tuh cari amal jgn cari eksis (•̯͡.•̯͡)
@syaikaoo


» Hidup adalah udunan
@gibralcm


» ...tujuan hidup malam ini adalah nonton film Bollywood di Indosiar. Sementara menunggu, akan nonton acara bakat2an dulu.
@ririanism


» bagi anak kaya kita, pulsa itu adalah sebagian dari hidup (?)
@christapat


» hidup itu pilihan mau lo MATI atau HIDUP.
@ajengs_onta


» Syukuri apa yang ada. Hidup adalah neraka. Neraka jahanam
@ineednooneofyou


» Siapa bilang hidup itu indah? Hidup itu ajaib.
@tiatimodh


» hirup teh meni kieu wae monoton
@billyeaah


» maeunya rek kieu wae hirup teh?
@haristkobra


» Hidup itu seperti roda,terkadang semua bisa terulang lagi
@posan13


» Hidup itu abstrak, gapercaya? Liat nilai rapot kamu #abaikan
@ardhanfadh


» Hidup itu seperti musik, yang harus di komposisi oleh telinga, perasaan dan instink, bukan oleh peraturan
@satrianda_sandy


» Sabar ya flo sayaang! Hidup itu berat! Kuat!!
@flomons


» Ya allaah kenapa sih hidup itu kadang tega dan gak adil ​(-̩̩-̩̩͡_-̩̩-̩̩͡)"
@murmutiara


» hidup itu harus geuleh -.,-
@dodollott


» Hidup Itu sekali, Tapi jatuh cintong boleh berkali-kali hhaaha
@radintanandaru


» Hidup itu tak lengkap tanpa Game Online
@Omar_zZz


» apakah hidup itu adalah penderitaan? ohhh
@oyayubiazura



PART 3 : Uhm...


» YOUR TURN.. :)
@you



Yah, begitulah.. Hidup. Kata mereka. Selamat menjalani semuanya.

Ditulis sebagai pengingat untuk saya, dan yang menginginkan.

Hak cipta gambar "Leanne195" ada pada pyzam.com

[+/-] Selengkapnya...

Blogger & Community Gathering: Bedah Mesin Honda PCX


Bukan berarti antipati mati, hanya saja sejauh ingatan ini bisa dicapai, saya belum pernah menulis atau bahkan coba mengulas sesuatu yang khusus mengenai hal-hal di ranah yang satu ini. Otomotif. Sehari-hari saya beraktifitas juga selalu mengandalkan sepeda motor. Tapi entah mengapa, mungkin baru kali ini ada kesempatan bagi saya untuk mencoba sedikit (sok) techie lah.. Jadi sebelum nanti pada akhirnya kawan-kawan melempari saya dengan kulit buah karena pemaparan level amatir, lebih baik saya minta maaf terlebih dulu, sekedar usaha awal supaya ruang toleransi kawan-kawan buat saya sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Ya, selamat melanjutkan dan.. mohon maaf. :)

Sabtu 13 November 2010, hampir seharian, PT. Astra Honda Motor (AHM) menggelar acara Blogger & Community Gathering: Bedah Mesin Honda PCX-125. Komunitas Blogger Otomotif Indonesia (KoBOI) dan Asosiasi Honda Jakarta (AHJ) sebagai perwakilan untuk tiap komunitas tersebut diberi kesempatan untuk diberi sejumlah wawasan yang cukup mendalam tentang produk AHM yang satu ini. Sekilas dari Bro Stephen Langitan di awal acara tersebut, rupanya ini adalah tanggapan dari helatan sebelumnya antara AHM dan KoBOI yang masih juga ajang kenal Honda PCX-125 ini, hanya saja saat itu masih dalam rangka Test Ride semata. Hampir seharian Workshop ini berlangsung, dari mulai pemberian materi di kelas sampai akhirnya kami dibawa ke ruang workshop untuk menelanjangi sepeda motor matik satu ini.

» Idling Stop System
Secara umum, memang PCX-125 sarat fitur teknologi baru yang sudah dijejalkan R&D Honda Jepang. Setidaknya ada lima fitur utama yang AHM unggulkan dari sepeda motor tersebut, Idling Stop System, Alternator Starter, Anti-Theft Alarm, Combi-Brake System dan PGM-FI. Dari kelimanya, sejauh pengetahuan saya terdapat dua fitur yang belum pernah dicicipi kendaraan lain yaitu Idling Stop System dan Alternator Starter. Secara sederhana, Idling Stop System yang disematkan ke PCX-125 ini akan membuat motor ini menon-aktifkan mesin saat mesin Idle (tidak bergerak) lebih dari 3 detik namun akan seketika kembali hidup jika Throttle (Gas) dibuka. Tentu saja hal sesederhana ini akan cukup mengurangi konsumsi bahan bakar saat mesin tidak digunakan menggerakkan roda. Ya kelihatannya sederhana dan malah merepotkan, namun sesungguhnya tidak sesederhana itu juga. Masih ada beberapa parameter yang harus dipenuhi untuk mengaktifkan fitur ini, misalnya suhu mesin harus telah mencapai 60 derajat. Karena jika tidak, tentu kawan-kawan akan bertanya-tanya “Kalau begitu, saat mesin dihidupkan pagi hari untuk dipanaskan, nanti mesinnya mati sendiri dong?”. Atau bahkan sampai soal kerja mesin yang bisa jadi terlalu berat ketika dia harus hidup-mati-hidup sesering itu. Jawabannya ada pada fitur berikutnya, yang saya sebut cukup menarik dan menunjang sistem Idling Stop tersebut yaitu Alternator Starter.

» Alternator Starter
Sistem starter elektrik di motor umumnya menggunakan magnet permanen untuk memutar dinamo starter dan dengan bantuan tuas untuk “memperpanjang” gaya gerak yang dimiliki ke shaft, yang pada prinsipnya masih sama saja dengan sistem engkol (-ini yang kemudian sering menyebabkan suara hentakan ketika starter elektrik dihidupkan). Pada Alternator Starter, keseluruhan keuntungan mekanis oleh tuas atau dinamo starter diambil alih sepenuhnya oleh arus listrik saja. Arus listrik ini digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang cukup kuat (-sehingga jika kita ingat pelajaran fisika di sekolah dulu, adanya arus listrik dan medan magnet akan menyebabkan GAYA LORENTZ) untuk menghasilkan torsi yang sedemikian besar untuk memutar flywheel dan seterusnya sampai menggerakkan poros engkol mesin (crankshaft atau bahasa bengkel yang sering kita dengar kruk-as). Lalu apa efeknya?, ya tentu saja hentakan yang biasa kita dengar saat menghidupkan mesin tidak akan lagi ada. Ketika tombol starter kita tekan, tidak lama “tiba-tiba” mesin sudah hidup. Dan ketika mesin sudah hidup, maka sistem ini akan berganti fungsi sebagai alternator AC-DC layaknya di kendaraan lain sebagai penghasil arus listrik untuk menghidupi berbagai perangkat kelistrikan diseluruh badan motor. Uhm.. quiet interesting bahkan untuk jenis kendaraan roda-4 pun belum ada yang mengadopsi sistem ini (-selain juga alasan bahwa piston yang menjadi beban untuk dihidupkan di mobil tentunya ada lebih dari satu, yang pastinya butuh kerja keras dari Bapak Lorentz itu tadi :D ).

» PCX "Brain"
Tentu saja apa yang telah dibahas tersebut membutuhkan satu ‘ruang komando’, atau setidaknya satu ‘operator kendali’ untuk melakukan semuanya dari mulai sinkronisasi data mesin ke panel instrumen sampai dengan urusan pengaturan pasokan bahan bakar. "Otak" inilah yang di Honda PCX-125 disebut dengan ECM (Electronic Control Module). Mungkin ini yang sedikit mengganggu beberapa kawan-kawan di Workshop ini karena peletakan ECM –yang sedemikian penting fungsinya, di bagian depan tangki bahan bakar dan agak terekspose dari cipratan air. Terlebih untuk mereka yang sudah terbiasa dengan kebiasaan banjir di Jakarta, karena musuhnya bukan lagi ‘cipratan’ tapi bahkan ‘genangan’. Tapi setidaknya, patokan ketinggian yang instruktur AHM jelaskan bahwa sampai kedalaman 30cm masih aman sedikit mengobati. Lagi pula, diluar nilai obyektifitas saya pribadi, sebenarnya yang harus diatasi adalah menghilangkan banjir di jakarta, bukan mengakali banjir dengan menyelamatkan diri (atau bahkan menyelamatkan ECM motor). Ya, kan.. Mr. Governoor. :P

Dengan tidak bermaksud membuat suasana bacaan ringan kita ini menjadi suasana ruang kelas, maka rasanya untuk urusan teknis cukup saja lah.. :P . Minimal secara garis besar kita tahu bahwa mungkin ini yang akan kita terima sebagai teknologi baru sepeda motor di negeri kita ini dari AHM sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek Honda di Indonesia. Sah saja kalau ini dijadikan sebagai bahan referensi sampingan, karena untuk menebus sesuatu dengan kisaran harga 30-an juta rupiah dalam bentuk sepeda motor, semakin banyak informasi tentunya semakin baik. :)

O ya, tambahan sedikit dari saya untuk masalah handling ketika sebentar merasakan sepeda motor ini adalah adanya cita rasa ‘touring’ ketika duduk diatasnya karena posisi duduk dan pengendalian sepeda motor yang menurut saya sangat nyaman untuk kelas sepeda motor matik. Yup, silahkan mencari lagi informasi tentang Honda PCX-125 ini dimana saja, dan jangan lupa untuk menyiapkan dana sebanyak yang sudah saya sebut tadi. :)

Ditulis sebagai pengingat untuk saya, dan yang menginginkan.

[+/-] Selengkapnya...

The only fair is laissez-faire


Nope but yes, I try to open this conversation with that political economy idiom. But here, since we aren't sitting on our economy class-room, why aren't we talk about economy in our practice world. I have never been done thinking about the discussion (or sometimes "debate") on this one, because in our perspective, as a customer, hosting providers available on the Internet is increasingly more numerous and were scattered everywhere in every sight of internet world. On the one hand we will be served at the many choices. However, on the other hand, this convenience will be like a boomerang and instead turned to be very difficult for us. How could this have happened? The choices that many of these have always said that each one of them is that most service providers give the "best service", "best price", "best speed", and treat us with their other "best" thing.

Let's say, suppose one day you try to find a hosting service provider for your company's official website, you will think to begin by searching through search engines (if you do not want to be called "Googling" as an exact phrase semantically).


Give me your best shot, what's the keyword in your head to find the right answer? "The best hosting", "cheapest hosting", "trusted host" or maybe "Best Cheap Web Hosting"? Yup, you've might be just done the best way to use those SEO. But come on, search engines will never gave us an exact answer. The answers will be available is only in the type of (–again) choices. Are these choices that always confusing, aren’t we? So from now on, stop it and begin to sort through the choices of sites that have reviewed those available hosts. Believe me, as far as I know this is the most effective way to solve our problems. Or at least try to see one of the sites I've visited before. It might be, these ratings will help to facilitate your work.

Good luck, and remember don’t ever waste your money on things that you can get the cheaper price. You ain't yet forget the Adam Smith's "The only fair is laissez-faire" nonceword, aren't you? :)

[+/-] Selengkapnya...

Warisan Abadi Sebelum Aku Mati


Dari sekian banyak lagu bernada langgam dan keroncong ciptaannya, mungkin lagu "Sebelum Aku Mati" adalah satu lagu yang selalu melintas ketika mengingat dia. Gesang Martohartono. Eyang, pakdhe, guru, seniman atau apapun sebutan untuknya, tapi bagi saya, beliau tetap orang lain yang sama sekali tidak saya kenal, selain nada-nada keroncong yang ia reka "harus" sampai juga di fret-fret dan senar cuk saya.

Jika memang setiap lagu yang ia buat adalah puisi bagi hatinya, maka keinginannya untuk meninggalkan sesuatu yang tidak mudah terlepas dari ingatan kita, manusia yang hidup setelahnya, maka hari ini.. Warisannya.. Abadi.


Sekali ku hidup, sekali ku mati,
Aku dibesarkan di Bumi Pertiwi,
Akan kutinggalkan warisan abadi,
Semasa hidupku sebelum Aku mati.

Lambaian tanganku panggilan abadi,
Semasa hidupku sebelum aku mati

Selamat jalan Gesang,.. Guru dalam puisi keroncongku.

[+/-] Selengkapnya...

No More Complicated Process


Insurance. A simply word with a complicated way to determine the best products one. Maybe there is more than hundreds or thousands of an insurance agency spread all over America or worlds. Complicated? Yes, quiet sure it is. Simple? None at all. Is there any 'simple' solution?.. ehm, let see. I tried to give you another point of view about "choosing" one of the best insurance solution based on the experts. Not just better, i even guarantee you that these life insurance quotes of them give you the honest experience.

Nowadays, nearly all public services or even any services take advantage of Internet technology and gives us more and better level of ease of access to any services. But this time, those services have been trying to seduce us by all means through the internet media.

Online insurance services is one service that often requires a lot of consideration. Sometimes we will rely heavily on a testimony from people who had ever used such services with an honest and trustworthy words. But, where can we get information like this? On Financialone.com, you may be able to get a life insurance rates and make it as a sufficient reference material to simply sort the quotes that would be reinforce a choice you’ve made.


[+/-] Selengkapnya...

Insure With America Life Quotes


There are many reasons for us to consider to determine the option on an insurance agency or institution for ourselves, family or even our colleagues. There is a lot of interesting offerings we have to check one by one to get the best service among those many choices. Why should we do this? Because we never wanted to make a mistake even though only one in a lifetime. Especially when we put our financial investment in our whole lifetime.



Even so, with that given testimony of others from them whose more experience will convince us to make certain about the selection on the most appropriate choices. Americanlifequotes.com is on of website available that we could trust to give insight on what might or need. I hope this post will give a simple direction in the process of complicated situation. Thank You.

[+/-] Selengkapnya...

Being John Malkovich (inspired)



Lihat lagi jika masih punya koleksi filmnya. Dan tolong rasakan apa bedanya ketika pertama kali kawan-kawan menontonnya, dengan hari ini.

Jika sama saja, maka ya sudah.. saya sedang tidak berbicara dengan saudara. Jika berbeda, mungkin sekedar ingin mengumpulkan jawaban atas sebenarnya apa yang sedang terjadi di dalam kepala kita.

Atau mungkin.. seharusnya mulai hari ini kita berkemas, dan pergi dari isi kepala yang terlalu rumit bahkan terlampau biasa-biasa saja, jika kita tidak ingin menjadi Malkovich.


Inspired by Spike Jonze's Being John Malkovich (1999).

[+/-] Selengkapnya...

 
Terima Kasih Dunia Atas Segala Inspirasi dan Warna Suara . DuaRibuDuaBelas. MMXII . Firdaus™
Subscribe with Bloglines Blog